Malang, http://gajayanatvnews.com – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Universitas Brawijaya (UB) menggelar Seminar Nasional di Gedung Samantha Krida, Rabu (22/10/2025). Acara ini juga menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-63 UB yang mengusung tema “Tumbuh Berdaya, Berdampak Nyata.”
Seminar yang dihadiri ratusan mahasiswa, dosen, dan tamu undangan ini mengangkat semangat santri sebagai inspirasi dalam pembangunan karakter bangsa.
Dekan Fakultas Ilmu Administrasi UB, Hamidah Nayati Utami, dalam sambutannya menegaskan bahwa Hari Santri Nasional merupakan bentuk penghormatan terhadap kontribusi santri dalam sejarah perjuangan Indonesia.
“Santri adalah simbol keikhlasan, semangat keilmuan, dan cinta tanah air. Nilai-nilai itu relevan untuk terus dihidupkan di tengah tantangan zaman,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya, Profesor Widodo, menekankan bahwa santri mencerminkan perpaduan antara iman dan ilmu. Ia berharap nilai-nilai santri seperti disiplin, empati, dan kegigihan dapat menjadi fondasi pembentukan karakter mahasiswa UB.
“Mahasiswa bukan hanya perlu cerdas secara intelektual, tapi juga kuat secara moral dan spiritual,” tutur Widodo.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Haji dan Umroh RI, Mochamad Irfan Yusuf, turut menyampaikan pemaparan mengenai upaya efisiensi penyelenggaraan ibadah haji. Ia menjelaskan, pemerintah berhasil menurunkan biaya layanan haji sebesar 200 riyal per jamaah dan tengah melakukan penyesuaian harga untuk akomodasi, katering, serta transportasi. Program Kampung Haji Indonesia, lanjutnya, ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2028 sebagai bagian dari strategi peningkatan layanan haji yang efisien dan mandiri.
Selain itu, Anggota Komisi II DPR RI juga menyoroti pentingnya pembangunan sumber daya manusia dalam menghadapi bonus demografi 2045. Ia menekankan agar generasi muda, khususnya mahasiswa, memiliki kemampuan teknologi dan keterampilan aplikatif agar dapat menjadi motor penggerak ekonomi nasional.
Seminar Hari Santri Nasional di UB ini diharapkan menjadi ruang kolaborasi antara dunia akademik dan nilai-nilai kesantrian, melahirkan generasi muda yang berilmu, berakhlak, dan siap berkontribusi bagi negeri.(wg2)












