Pemerintah Kota Batu Gelar Apel Siaga dan Simulasi Tanggap Darurat

DAERAH54 Views

Batu, http://gajayanatvnews.com – Pemerintah Kota Batu menggelar kegiatan “Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi” di halaman Balai Kota Among Tani, Selasa (11/11/2025). Kegiatan ini untuk memastikan kesiapan seluruh unsur pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait dalam menghadapi potensi terjadinya bencana di musim penghujan tahun ini.

Apel dipimpin langsung oleh Wali Kota Batu, Nurochman, dan diikuti oleh personel gabungan dari TNI-Polri, Basarnas, BNPB, Bank Jatim, PMI, Tagana, BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kota Batu. Turut hadir Wakil Wali Kota Batu, Forkopimda, dan jajaran pejabat Pemkot Batu.

Dalam amanatnya, Wali Kota Batu menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menghadapi ancaman bencana yang meningkat seiring datangnya musim hujan. Berdasarkan data BMKG, sekitar 43,8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan, dengan puncak hujan diperkirakan terjadi pada November 2025 hingga Januari 2026. Fenomena La Nina yang diprediksi berlangsung hingga Februari 2026, juga akan berdampak pada meningkatnya intensitas curah hujan di atas normal.

“Apel siaga ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan wujud nyata kesiapsiagaan kita bersama. Diharapkan seluruh komponen dapat berkolaborasi agar penanggulangan bencana di Kota Batu berjalan efektif, efisien, dan terpadu,” ujar Nurochman.

Sepanjang tahun 2024, tercatat ada 122 kejadian bencana di Kota Batu, dengan 86 persen diantaranya merupakan bencana hidrometeorologi, 10 persen bencana geologi, dan 4 persen akibat faktor manusia. Sementara hingga Oktober 2025, telah terjadi 149 bencana, terdiri dari tanah longsor (57%), angin kencang (25%), banjir (11%), dan kebakaran hutan (7%).

Dengan mengusung tema “Mewujudkan Mbatu Sae Tangguh Bencana”, Wali Kota Batu menyampaikan lima arahan utama:
1.Memperkuat sinergitas pentahelix dalam menyiapkan sumber daya siaga bencana.
2.Membangun kesadaran dan kapasitas masyarakat melalui sosialisasi, pelatihan, dan simulasi.
3.Menyatukan persepsi dan perencanaan pengurangan risiko bencana lintas sektor.
4. Memperluas komunikasi hingga tingkat desa dan kelurahan untuk penyebaran informasi kesiapsiagaan.
5. Mengaktifkan posko siaga dan sistem peringatan dini di wilayah rawan bencana.

Sejumlah langkah mitigasi juga telah dilakukan Pemkot Batu, diantaranya pemetaan daerah rawan bencana, revitalisasi saluran air dengan box culvert di jalan utama, serta susur sungai di 94 titik di wilayah Sungai Sumberbrantas, Pusung Lading, Glagah Wangi, dan Krecek. Selain itu, pelatihan relawan kebencanaan, satuan pendidikan aman bencana, serta simulasi tanggap darurat berbasis data terus digencarkan untuk memperkuat sistem peringatan dini.

Melalui upaya kolaboratif bersama Forkopimda, ormas, dunia usaha, dan masyarakat, indeks risiko bencana Kota Batu berhasil turun dari 81,0 di tahun 2023 menjadi 75,21 pada tahun 2024.

“Penanganan bencana tidak boleh lagi bersifat reaktif, tetapi harus berubah menjadi preventif. Kesiapsiagaan dan kesadaran diri adalah kunci agar kita mampu meminimalkan dampak dan korban bila bencana datang,” tutup Wali Kota.

Setelah pelaksanaan apel, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi tanggap bencana yang melibatkan berbagai unsur peserta apel. Simulasi ini bertujuan untuk melatih kesiapan personel dan memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menghadapi situasi darurat bencana di lapangan.

Dengan meningkatnya curah hujan dan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, Pemkot Batu mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga lingkungan agar Kota Batu tetap aman dan tangguh menghadapi bencana.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *