Malang, http://gajayanatvnews.com – Perkembangan teknologi dan maraknya penggunaan media sosial membuat pola akses informasi masyarakat berubah drastis. Sejak era pandemi COVID-19 dan meningkatnya penggunaan handphone modern, minat masyarakat untuk membeli maupun membaca buku fisik mengalami penurunan yang cukup signifikan. Temuan tersebut terlihat dari pantauan Gajayana TV di Toko Buku Velodroom pada, Kamis (20/11/2025).
Sebelum pandemi, toko buku menjadi tempat favorit bagi banyak orang yang ingin mencari pengetahuan, referensi, atau sekadar menikmati waktu dengan membaca. Namun, kebiasaan itu perlahan memudar. Kini, satu sentuhan layar ponsel sudah mampu menghadirkan ribuan informasi secara cepat dan praktis, tanpa perlu datang ke toko buku.
Perubahan perilaku ini berdampak langsung pada tingkat kunjungan dan penjualan buku. Banyak toko buku mulai mengalami penurunan omset yang sebelumnya stabil. Rak-rak yang dulu ramai oleh pengunjung kini lebih sering terlihat lengang.
Hudiyana, pemilik toko buku di kawasan Velodroom, membenarkan kondisi tersebut. Ia menyebut teknologi yang berkembang pesat membuat masyarakat beralih ke media digital, baik untuk membaca maupun untuk mencari informasi sehari-hari.
“Minat beli dan baca buku turun drastis. Sekarang orang lebih memilih mencari informasi lewat HP. Ini menjadi tantangan besar bagi kami, penjual maupun penerbit,” ujar Hudiyana.
Untuk bertahan, sebagian toko buku dan penerbit mulai beradaptasi dengan menjual produk secara online, menyediakan e-book, dan memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi. Meski demikian, tantangannya masih besar karena pola kebiasaan masyarakat yang kini lebih nyaman mengakses informasi melalui handphone sudah terlanjur mengakar.
Transformasi ini menjadi pengingat bahwa dunia literasi perlu strategi baru agar minat baca tidak tenggelam di tengah derasnya perkembangan teknologi.(wg1)












