Jakarta, http://gajayanatvnews.com -Siapa sangka, motif batik yang dulu banyak terinspirasi dari candi-candi Singhasari, sekarang bisa kita lihat dipakai anak muda di kafe, kampus, bahkan acara nongkrong bareng. Itulah Batik Malangan, warisan budaya yang terus hidup dan makin dilirik generasi sekarang.
Kabar baiknya, Malang resmi jadi salah satu tuan rumah Festival Batik 3 Kota bareng Pekalongan dan Magelang. Peluncuran acaranya digelar pas Hari Batik Nasional di Jakart, pada Kamis (2/10/2025). Malang pun hadir bukan cuma bawa kain, tapi juga bawa semangat: batik itu identitas, sekaligus gaya hidup.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat atau biasa dipanggil Pak Mbois, cerita kalau kota ini serius banget ngurusin ekosistem batik. Ada Dekranasda Award, pelatihan batik buat disabilitas, bahkan riset dan pemasaran. “Anak muda sekarang mulai pede pakai batik dengan gaya mereka sendiri. Itu bikin saya optimis, batik nggak akan hilang ditelan zaman,” katanya.
Batik Malangan yang awalnya lekat dengan warna hijau, biru, dan cokelat, sekarang juga hadir dengan motif alam, budaya, sampai ikon kota. Apalagi ada Malang Creative Center yang jadi ruang pameran, workshop, sampai creative hub buat perajin dan generasi kreatif.
Dari Kementerian UMKM, Sudaryono R. Lamangkono bilang kalau batik itu bukan sekadar seragam acara resmi. “Kalau bisa dipakai tiap hari, makin kuat kita menjaga warisan ini,” ucapnya.
Nah, buat warga Malang, jangan sampai kelewatan Festival Batik 3 Kota yang bakal digelar di Malang City Point, 16–19 Oktober 2025. Saatnya batik Malangan nggak cuma jadi cerita sejarah, tapi juga bagian dari gaya hidup kita hari ini.(gis)
