Malang, http://gajayanatvnews.com – Winarto Ekram sosok seniman tari dari Kota Malang yang tak pernah berhenti berekspresi. Ide idenya bergulir dan selalu mengisi ruang kosong yang tidak boleh sepi dengan pertunjukan. Yang istimewa di Obah Ngedrug Bumi #6 pada hari kedua 5 Juli 2025 ini sengaja mengumpulkan para sutradara dan pemain serta pimpinan sanggar untuk workshop
Acara di Pandu oleh Ki Demang dari Kampung Budaya Polowijen dengan membuka ruang diskusi untuk saling mengeksplorasi dan mengapresiasi tentang Obah Ngedrug Bumi #6 bertemaka Seni Ritual Seni.
Dr. Arif Rofiq, M.Si, Mantan Ketua 2 STKW Surabaya dalam pemantik Sarasehan Obah Gedrug Bumi #6 besutan Winarto Ekram bahwa “Seni pertunjukan yang dibangun oleh masyarakat merupakan ekosistem kesenian yang turut serta melestarikan warisan budaya nasional dalam pemajuan kebudayan”. Sehingga pemerintah tidak perlu susah payah menjadi penyelenggarakan kesenian di daerahnya.
Obrolan sarasehan sangat menarik dan hangat penuh dengan suasana bercanda karena masing masing punya pengalaman serupa bagaimana jatuh bangunnya mendirikan sanggar dan menyelenggarakan event. Karenanya Arif Rofiq yang mantan kepala UTP Ekraf Wilwatikta Disbudpar Jatim mengajak untuk menulis bersama apa yg pernah di sajikan dipentaskan.
Hadir dalam sarasehan Iik Suryani dan Aprilia dari Serut Podomiro Festival Karanganyar yang terkenal dengan Sujud Bumi. Nini Gondrong Ngo Studio Aceh, Noriko Muragishi dari Jepang, Irman Nisha, Janu WS Renggo dan Simon Karsimin dari Teater Asa Jakarta, Marsiono Sanggar Makan Ati Pamekasan devi Oktavia dari Mustikaloka SMAN Kademangan Blitar, mbah Karjo dalang wayang sukat, Mulyono PSD Ulul Albab, Iing Sayuti dari Indramayu, Aak Agus dari Arcatataswara Malang.
Yang menarik Noriko Muragishi jauh jauh Jepang ingin terlibat pementasan di Indonesia karena Indonesia sangat kaya seni tradisinya. “Saya akan memantaskan topeng Jepang hitam dan putih sebagai simbul ruh yang jahat dan baik”. Jadi nanti saya disini akan menyapaikan kondisi bumi kita ini memburuk akibat pemanasan global. Ungkap Noriko setelah pentas juga Sinergi Lintas Budaya #2 di Surabaya.
Di penutup sarasehan Ki Demang memastikan kembali bahwa siapapun yang pernah pentas di Obah Gedrug Bumi 1-6 ini akan diminta cerita kembali pengalaman pementasan yang akan di kemas dalam bentuk buku. Kedepan bisa dikerjasamakan dengan penerbit agar semua aktifitas seni lebih terdokumentasi.
Setelah istirahat siang pagelaran sesi ke 3 dilanjutkan dengan berbagai penampilan tari mulai dari SD Taman Siswa Turen, SDN Bumiaji 2 Kota Batu, l Sanggar Tari Satya Gantari, Tari Niskala Seblang dari Sanggar Tari Satya Gantari, mustikaloka SMAN Kademangan Blitar, Sanggar Tari Ragil Kuning Malang, niscala Kid Dancer Blitar, Sanggar Kopi Maknyak Prigen Pasuruan,
Tampil pada urutan berikutnya Sanggar Tari Citra Natya Budaya Malang, Swardance Malang, Sanggar Tari Katon Bening Malang, Sanggar Tari Umbul Arum Jombang, dari Sanggar Kartika Budaya Kabupaten Jember, Sanggar Seni Karsa Budaya Dan Padepokan Gunung Ukir Kota Batu
Untuk malam hari Pagelaran Sesi 4 dawali dari Seni Sintren dari Sanggar Akar Randu Alas Cirebon, Sanggar Tari Songo-Songo Lumajang, Tari Kontemporer Sujud Bumi iik Suryani Solo, Shodiq Monolog Kulonprogo Jogjakarta, Iing Sayuti dari Indramayu, Noriko Muragishi dari Jepang, Solo Dance Perform Nini Gondronk Aceh, Lusi Wara, Lezat Tapi Tak Bergizi Teater Asa Jakarta, Tari Komunitas Ginyo Lamongan, Tari Madura dari Sanggar Seni Makan Ate Pamekasan, Ludruk Garingan Besut, Rusmini, Tulak Balak Meimura Surabaya, Drama Tari Dandang Wacono Pemuda Bergerak Foundation Tuban.(gis)