Malang, http://gajayanatvnews.com – Menjelang akhir tahun, harga cabai yang mulai merangkak naik menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Malang. Untuk mengantisipasi hal itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) turun langsung ke lapangan melakukan gerakan menanam cabai di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, Jumat (7/11/2025).
Gerakan ini merupakan langkah konkret dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, terutama komoditas cabai yang kerap menjadi pemicu inflasi di tingkat daerah.
“Beberapa minggu terakhir, harga cabai naik cukup signifikan. Kita harus antisipasi dengan menyiapkan pasokan sejak dini agar harga di pasar bisa kembali stabil dan masyarakat tetap mudah mengakses kebutuhan pangannya,” ujar Wahyu Hidayat.
Dalam kegiatan tersebut, Bank Indonesia turut memberikan dukungan berupa 3.000 bibit cabai yang diserahkan kepada kelompok tani di wilayah Kedungkandang. Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Malang menambahkan 200 benih cabai dalam bentuk biji untuk memperluas area tanam.
Kepala DKPP Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi, menjelaskan bahwa wilayah Kedungkandang menjadi salah satu sentra utama produksi cabai di Kota Malang dengan luas lahan mencapai sekitar 40 hektar. Sebagian besar tanaman cabai di wilayah ini tumbuh di lahan-lahan pertanian tadah hujan.
“Dengan tambahan bibit ini, diharapkan petani bisa memperluas penanaman dan memperkuat stok cabai di pasar,” jelas Slamet.
Pemerintah memperkirakan panen cabai hasil gerakan ini akan berlangsung pada awal hingga akhir Januari 2026, bahkan berlanjut hingga awal Februari. Dengan begitu, pasokan cabai saat periode harga tinggi dapat tetap terjaga dan inflasi bisa ditekan.
Langkah gotong royong antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan kelompok tani ini menjadi wujud nyata komitmen Kota Malang dalam menjaga ketahanan pangan dan kestabilan ekonomi daerah.(wg1)
